Meski simpanse sebagai kerabat hidup terdekat manusia, anjing memahami manusia lebih baik dari pada primata itu. Sebuah studi dalam jurnal Plus ONE menunjukan bahwa simpanse kurang peduli ketika manusia menunjukan sebuah obyek, sebaliknya anjing memperhatikan dan tahu persis apa yang diinginkan manusia. “kami mencari sebuah adaptasi khusus pada anjing yang membuat sensitive terhadap bentuk komunikasi manusia." kata peneliti Juliane Kaminski,
Ahli psikologi kognitif di Max planck Institute for Evolutionary Anthropology, di Leipzig, Jerman. ”ada banyak bukti yang menunjukan bahwa tekanan seleksi selama proses domestikasi telah mengubah anjing sehingga mereka beradaptasi secara sempurna terhadap niche yang baru, yaitu lingkungan manusia”.
Kaminski dan timnya membandingkan kemampuan Simpanse dan Anjng memahami apa yang ditunjuk oleh manusia. Jika simpanse atau anjing mengembalikan obyek yang ditunjukan manusia, binatang itu akan dihadiahi makanan. Simpanse hanya bengong dan mengindahkan sikap manusia, meski mereka termotivasi untuk memperoleh hadian. Sedangkan Anjing mengerjakan tugas itu dengan sempurna. Simpanse gagal memahami maksud manusia dalam tugas itu. Mereka tidak melihat gerakan menunjuk sebagai bgian penting dalam upaya memperoleh hadiah sehingga mengabaikannya.
“kami tahu bahwa simpanse mempunyai pemahaman yang amat fleksibel, bagi simpanse lain.“ kata Kaminski. Mereka tahu apa yang bisa atau tak bisa dilihat simpanse lain. Atau kenapa simpanse lain dapat melihat mereka. Selain simpanse, serigala yang merupakan nenek moyang anjing, pun tak memiliki kemampuan ini, riset itu juga menemukan bahwa kucing juga member perhatian dan dapat memahami gerakan manusia, tetapi hanya kucing rumahan tertentu yang memiliki kemampuan setara dengan anjing dalam memahami manusia
No comments:
Post a Comment