Alat Pemantau gunung Berapi, teknologi canggih pemantau gunung berapi | Gunung berapi merupakan struktur unik dan kompleks yang menarik untuk diamati. Menyediakan tanah yang amat subur di sekelilingnya di saat gunung itu tidur dan akan mengubur Dusun di sekitarnya disaat dia terjaga untuk memuntahkan isi perutnya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi serta Kementerian Energi dan Sumber daya mineral, bertugas memantau gunung berapi di saat tidur dan terjaga, gunung di jaga oleh berbagai peralatan ilmiah yang sangat canggih yang datanya dilaporkan ke kantor pusat di Bandung.
1. Pengukur Suhu.
Termometr khusus di tanamankan di sekitar kawah untuk memantau perubahan suhu, Menjelang letusan, magma bekerja seperti kompor yang memanaskan kawah, data suhu tersebut dikirimkan kemarkas pemantau yang berjarak beberapa kilometer dari puncak gunung.
2. Pengukur Gas.
Gas beracun, Seperti CO2 da SO2, Keluar dari retakan di skitar kawah kadar gas seperti ini biasanya di pantau oleh pengukur gas yang dipsang di puncak gunung.
3. Seismometer.
Tekanan oleh magma sanggup meretakan dan mngguncangkan batuan yang berada di dinding dapur magma, guncangan ini menimbulkan getaran yang terasa di permukaan. Menjelang letusan. Aktivias gempa vulkanaik mengalami peningkatan, peralatan, seperti seismometer. Mampu membaca gearan ini dan menetukan frekuensi dan pusat gempa.
4. Electronic Distance Measurement (EDM)
Peralatan ini memancarkan cahaya inframerah cermin pemantul yang dipasang di lereng gunung berapi. Menjelang letusan gunung mengalami penggendutan sehingga terjadi pergeseran horizontal dan vertical, perubahan posisi cermin pemantul membuat waktu tempuh cahaya ikut berubah. Perubahan waktu tempuh ini yang diterjemakan EDM sebagai penggendutan.
5. Tiltmeter.
Peralatan ini dipasang dilereng gunung untuk mengukur perubahan kelandaian gunung, peralatan ini berguna untuk melihat tingkat deformasi gunung. Data yang disajikan tiltmeter besifat realtime, sehingga bias dipakai untuk pengambilan keputusan cepat..
6. Pengukur lahar.
Lava yang mengalir dari puncak gunung bias bercampur dengan air membentuk lahar dingin. Material ini biasanya mengalir kebagian bawah gunung, waktu kedatangan dan kecepatan lahar dingin seperti ini bias diukur pada titik tertentu, sehingga bias dipakai sebagai tanda peringatan peringatan bagi penduduk yang tinggal di sekitar gunung.
7. Satelit.
Satelit sebagai penginderaan jauh, bisa dipakai untuk mengamati perubahan di permukaan bumi. Jika satelit menggunakan cahaya tampak, perubahan seperti sebaran lava dan abu bisa dipantau. Satelit radar memiliki keunggulan dalam mengukur perubahan permukaan bumi hingga satuan meter,
No comments:
Post a Comment