Sebuah penemuan baru mengungkapkan teori lama mengenai inti luar Bumi yang mengandung banyak oksigen adalah tidak benar.
Memang sulit untuk mengungkap sifat kimia dari inti luar Bumi dan mungkin tidak bisa dilakukan sepenuhnya. Namun ada tanda-tanda tertentu bisa digunakan oleh peneliti untuk membuat suatu kesimpulan informasi mengenai Bumi, yang mungkin terlihat lengkap.
Teori awal mengenai inti luar Bumi mengandung banyak oksigen berasal dari kenyataan bahwa senyawa kimia di Bumi sangat luas. Hal ini membuat lebih dari 20 persen dari luas atmosfer memiliki banyak kandungan air.
Tapi itu tidak bisa dijadikan dasar untuk menyatakan inti luar Bumi kaya akan oksigen. Seperti diketahui Bumi terdiri dari Inti dalam dan luar, mantel, kerak dan atmosfer. Kelompok peneliti internasiolnal menemukan beberapa menit pertama pada inti luar Bumi memang terlihat kandungan oksigen cukup baik, tapi ini tidak bertahan lama.
Kelompok ini terdiri dari ahli Geofisika, Carnegie Institution untuk Science (CIS) dan beberapa ilmuwan China yang berasal dari Wuhan University of Technology, yang dikordinasikan oleh ketua peneliti yakni Haijun Huang.
"Kita tidak bisa menggunakan sample yang sudah didapatkan secara langsung, jadi kita harus belajar mendalami hal tersebut melalui percobaan laboratorium yang dikombinasikan dengan pemodelan dan data sismik," ungkap Yingwei Fei dari CIS, seperti dikutip Softpedia, Senin (28/11/2011).
Fei menambahkan penelitian melakukan serangkaian eksperimen dengan menggunakan gelombang kejut. Gelombang ini sama dengan gerakan tektonik dari gempa Bumi. Dengan menggunakan metode ini, peneliti memiliki hasil signifikan dan bisa mempengaruhi komposisi kimia dari materi yang ada di dalam inti luar Bumi.
Tim dari eksperimen ini memang belum bisa mengjelaskannya secara rinci, namun mereka menegaskan tidak benar jika inti luar Bumi mengandung banyak oksigen. Mereka juga menyatakan penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk memberikan kebenaran mengenai polemik ini. (submer: okezone)
No comments:
Post a Comment