Sunday, November 27, 2011

Menggali Misteri Muara Jambi


Bagi masyarakat umum, candi mungkin lebih dikenal berada di pulau jawa, namun jangan salah. Siapa sangka terdapat perkomplekan candi yang diperkirakan dibangun pada zaman yang sama dengan pembangunan Borobudur di Provinsi Jambi.

Meski belum diteliti lebih lanjut fungsi serta sejarahnya, pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Jambi meyakini bahwa situs yang belum terungkap seluruhnya tersebut bisa menjadi potensi wisata sejarah yang fantastis, bahkan tak kalah dengan Borobudur.
Candi Muara Jambi sendiri terletak di Desa Muaro Jambi Kecamatan Muaro Sebo. Dari perkiraan luas 2.612 ha tersebut, candi terletak 2 km sebelah timur laut kota Jambi atau 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan Batanghari 2. Di kawasan ini terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedato dan Candi Koto Mahligai.
Jika dilihat dari segi arsiteknya, bangunan tersebut merupakan peninggalan kebudayaan Buddha pada abad IV dan V masehi. Beberapa meter dari candi telaga tempat pemandian para raja yang dinamakan telaga Rajo. Konon, terdapat harta karun yang terpendam di situs-situs tersebut.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Didy Wuryanto, pihaknya tengah melakukan penelitian terhadap situs tersebut. dengan dibantu alat gelombang detektor. Pihaknya meyakini masih banyak sekali candi-candi yang masih terkubur di area tersebut. Dari total 84 candi yang diperkirakan, yang sudah di eskavasi baru 8 candi, sementara sisanya menyusul karena terhambat masalah biaya pengembangan.
Identitas kebudayaan lokal yang ada di Indonesia memang belum sepenuhnya terungkap, masih banyak yang harus digali demi mencari jati diri, siapa kita sebenarnya dan dari mana kita berasal. Hal tersebut berguna bagi bekal kita untuk melanjutkan masa depan dengan percaya diri, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal akan sejarahnya. (sumber:kompas.com)

No comments:

Post a Comment