China mengumumkan rencana mereka untuk menghadirkan sumber energi terbarukan dalam kurun 10 tahun ke depan. Secara total, negeri itu akan menghasilkan energi terbarukan sebesar 500 Gigawatt pada tahun 2020 mendatang.
Dari total tersebut, pembangkit listrik tenaga angin merupakan salah satu yang paling banyak ditingkatkan. Dari rencana memproduksi 25 Gigawatt yang sebelumnya ditetapkan, kini rencana itu ditingkatkan menjadi 150 Gigawatt.
Selain dari angin, bahan bakar cair juga akan digenjot. Dalam 10 tahun, China akan meningkatkan produksi ethanol dari 2 juta ton ke 10 juta ton serta mengekspansi biodiesel dari 0,05 juta ton menjadi 2 juta ton.
Saat ini, China sudah menjadi pemimpin utama di bidang pemanas air bertenaga surya yang dipasang di atap rumah. Pemerintah negeri itu kini menargetkan untuk memiliki totall 300 juta meter persegi pemanas air tenaga surya di rumah-rumah penduduk. Angka ini naik 100 juta meter persegi dibanding tahun 2006 lalu.
Lebih detail, 500 Gigawatt listrik terbarukan itu akan datang dari hydro power sebesar 300 Gigawatt, wind power sebesar 150 Gigawatt, biopower sebesar 30 Gigawatt, dan solar power 20 Gigawatt.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat sendiri hanya akan mendapatkan tambahan pasokan energi terbarukan sebesar 16 Gigawatt setelah anggaran Recovery Act yang diajukan pemerintahan Obama selesai dialokasikan. Meski energi terbarukan di AS itu berlipat ganda dibanding 30 tahun terakhir, tetapi angkanya jauh dibanding target yang dibuat oleh China.
Yang pasti, dikutip dari WordlessTech, 30 Juli 2011, rencana pembuatan energi terbarukan di China tersebut merupakan langkah yang sangat positif. Pasalnya, seperti diketahui, China merupakan negara yang menjadi pabrik bagi seluruh industri di dunia. Dan jika emisi karbon di sana bisa ditekan, itu merupakan kabar gembira bagi seluruh dunia (sumber : vivanews)
No comments:
Post a Comment