Wednesday, October 5, 2011

Cintai Produk Indonesia

GONJANG ganjing perekonomian dunia membuat pengusaha dan pemerintah  Indonesia dan luar negeri was-was. Akankah krisis dunia kembali terjadi dan melanda Indonesia tahun ini atau tahun depan. Tidak ada yang tahu, tidak ada yang bisa memastikan tetapi semuanya sudah harus bersiap diri menghadapi situasi terjelek kalau sampai krisis menerpa kita.

Menyiapkan diri menghadapi krisis berarti menjaga agar keberlanjutan keuangan tetap terjaga, baik itu keuangan rumah tangga, keuangan perusahaan, maupun keuangan negara.

Keberlanjutan keuangan berarti selalu ada pendapatan atau pemasukan untuk membiayai pengeluaran. Akan lebih baik lagi kalau masih bisa ada yang disimpan untuk cadangan bila kondisi menjadi lebih buruk di masa mendatang. Menyikapi situasi tersebut maka harus dilakukan upaya untuk meningkatkan penerimaan.

Penerimaan atau pendapatan yang selalu punya titik batas tertentu yang tidak bisa terlampaui. Karenanya selain cara meningkatkan penerimaan perlu juga dilakukan upaya-upaya untuk menghemat, agar pengeluaran yang diterima tidak habis untuk belanja.

Dalam kerangka perekonomian nasional, penghematan bisa dilakukan dengan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan membeli barang-barang impor. Penggunaan produk dalam negeri menjadi solusi paling tepat untuk hal tersebut. Karenanya peningkatan penggunaan produksi dalam negeri perlu menjadi tekad bersama yang dilakukan di tingkat rumah tangga, perusahaan maupun negara.

Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada pembukaan "World Batik Summit 2011" di Jakarta Convention Center pada 28 September 2011 menyampaikan sebuah slogan baru yang sangat menyegarkan tentang bagaimana  kita meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri. Beliau menggunakan slogan “Saya suka produk Indonesia’. Makna "suka" produk Indonesia tidak hanya berarti mencintai produk Indonesia, tetapi mengunakan produk Indonesia dan sering menggunakan produk Indonesia.

Saya suka produk Indonesia bisa dikemas menjadi sebuah program bersama sekaligus untuk menggantikan jargon-jargon sebelumnya seperti "Aku cinta produk Indonesia", "Gemar Produk Indonesia" dan sebagainya, sekaligus jargon baru tersebut digunakan untuk menyatukan berbagai macam jargon atau slogan yang selama ini digunakan oleh berbagai sektor pemerintahan maupun swasta atau masyarakat secara berbeda-beda.

Kita membutuhkan sebuah jargon nasional  yang satu. "Saya suka produk Indonesia" yang dicetuskan oleh Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono akan sangat indah kalau tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, rumah tangga, dan perusahaan kita masing-masing tetapi juga untuk kepentingan nasional. Betul ga??

sumber :vivanews

No comments:

Post a Comment