Tanaman genus Philcoxia, salah satunya Philcoxia minensis, merupakan salah satu tanaman paling unik. Pakar tumbuhan dari State University of Campinas di Brasilia, Rafael Olivera, menemukan bahwa tanaman ini memiliki daun yang tumbuh di dalam tanah serta memakan cacing.
Dalam riset yang dipublikasikannya di Proceeding of the National Academy of Sciences pekan ini, Olivera menemukan bahwa daun Philcoxia berevolusi untuk menjebak cacing golongan nematoda. Cacing ini penting sebagai sumber nitrogen sebab Philcoxia hidup di savana. "Tanaman ini mungkin membosankan karena tak bergerak aktif mencari makan. Namun, tanaman itu berevolusi untuk mengatasi masalah, seperti sedikitnya nutrisi dan air," kata Olivera.
Olivera mulai tertarik meneliti tanaman tersebut setelah melihat bahwa Philcoxia tumbuh di habitat berpasir dan sistem perakaran yang tak begitu berkembang. Ini merupakan petunjuk bahwa tanaman tersebut tergolong karnivora. Untuk menguji hipotesisnya, ia mengembangkan cacing di media nitrogen. Peneliti menemukan bahwa nitrogen dari cacing juga diserap oleh tanaman, bukti bahwa Philcoxiamemakan cacing.
Olivera mulai tertarik meneliti tanaman tersebut setelah melihat bahwa Philcoxia tumbuh di habitat berpasir dan sistem perakaran yang tak begitu berkembang. Ini merupakan petunjuk bahwa tanaman tersebut tergolong karnivora. Untuk menguji hipotesisnya, ia mengembangkan cacing di media nitrogen. Peneliti menemukan bahwa nitrogen dari cacing juga diserap oleh tanaman, bukti bahwa Philcoxiamemakan cacing.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tanaman yang berevolusi secara khusus untuk menjebak dan makan cacing. Tanaman karnivora yang umumnya dikenal memakan serangga, seperti kantung semar.
Penemuan tanaman pemakan cacing ini bisa menjadi awal penemuan tanaman karnivora lain. Saat ini, tanaman karnivora hanya 0,2 persen dari total spesies. Jumlah sebenarnya diyakini lebih banyak. "Kalau kita mulai melihat lebih dekat mikroorganisme sebagai jenis mangsa, kita mungkin akan menemukan lebih banyak," ujar Olivera seperti dikutip National Geographic,
Penemuan tanaman pemakan cacing ini bisa menjadi awal penemuan tanaman karnivora lain. Saat ini, tanaman karnivora hanya 0,2 persen dari total spesies. Jumlah sebenarnya diyakini lebih banyak. "Kalau kita mulai melihat lebih dekat mikroorganisme sebagai jenis mangsa, kita mungkin akan menemukan lebih banyak," ujar Olivera seperti dikutip National Geographic,
No comments:
Post a Comment