Sekelompok peneliti menggunakan teknologi forensik untuk membuat reka ulang wajah nenek moyang manusia yang hidup jutaan tahun lalu.
Proses forensik ini menghasilkan 27 model kepala yang disusun dari sisa-sisa fosil yang ditemukan selama proses penelitian bertahun-tahun. Hasil penelitian ini dipajang di sebuah pameran di Dresden, Jerman.
Seperti diberitakan Daily Mail, para pakar antropologi forensik menggunakan teknik komputerisasi yang juga dipakai polisi untuk mengidentifikasi korban kecelakaan atau pembunuhan.
Metode forensik ini menghasilkan gambaran manusia purba bukan dalam karakter umum, namun secara individual. Metode ini bahkan menunjukkan bagaimana mereka hidup, apa yang dimakan dan penyebab kematiannya.
Dari 27 model yang dihasilkan, di antaranya terdiri dari spesies manusia yang telah banyak dikenal. Homo erectus, misalnya. Spesies yang berasal dari Afrika itu diprediksi hidup satu juta tahun lalu, serta bermigrasi ke India, Cina, dan pulau Jawa. Teori lain menyebutkan sebaliknya, Homo erectus berasal dari Asia dan bermigrasi ke Afrika.
Banyaknya fosil purba yang ditemukan di Afrika membuat para arkeolog berkeyakinan bahwa Afrika merupakan pusat peradaban manusia di jaman dulu. Pameran ini juga menunjukkan proses ekskavasi situs purba di Afrika dimana para peneliti mendapatkan bahan-bahan fosil.
(rere/gur)
Foto-foto: dok. Daily Mail
No comments:
Post a Comment