Sunday, June 26, 2011

Samsung Series 9, Tertipis tapi Berbobot

Dua bulan lalu, pada halaman digital ini, Tempo pernah menulis soal Samsung Series 9 NP900X3A, notebook 13 inci tertipis di dunia yang ada di pasaran saat ini. Kala itu, informasi yang didapat hanya dari pihak ketiga atau dari representatif Samsung Indonesia.



Kali ini, Tempo mendapat kesempatan untuk mencoba dan merasakan sendiri ketangguhan notebook setebal 16,3 milimeter atau setara dengan ketebalan spidol untuk white board ini selama empat hari.

Bisa dibilang ini adalah notebook yang 180 derajat berbeda dengan produk Samsung sebelumnya besar dan berat. Lalu ketika notebook ini diperlihatkan kepada beberapa karyawan Tempo, ungkapan yang terlontar sama, "Tipis sekali".

Sebelum Samsung Series 9 resmi diluncurkan, Maret lalu, MacBook Air buatan Apple dinobatkan sebagai notebook 13 inci tertipis di dunia. Tapi, dengan selisih ketebalan 3,0 milimeter, kini rekor itu dipegang oleh notebook asal Negeri Ginseng ini.

Meski tipis, Samsung Series 9 bertenaga luar biasa. Tengok saja central processing unit yang sudah mengusung generasi kedua Intel CoreTM i5 Processor 2537M. Belum lagi memori RAM sebesar 4 Gigabita dan kapasitas penyimpanan 128 Gigabita berupa solid-state drive (SSD).



Ketika Tempo menyalakan notebook ini untuk pertama kali, hanya membutuhkan waktu 15 detik untuk proses booting, sedangkan dari posisi "tidur" hanya membutuhkan waktu tiga detik untuk membangunkannya. Ini berkat adanya fitur Fast Start Instant-On.

Sekali lagi, kesan Tempo saat memegang notebook ini adalah ringan, tipis, dan elegan. Bagi orang awam, bahan duralumin--salah satu bahan alumunium terkeras di dunia dan biasa digunakan pada pesawat terbang--yang membungkus Samsung Series 9 ini tidak terlalu terlihat.
Namun ketika disentuh, barulah terasa perbedaan bahan Samsung Series 9 ini: kokoh, keras, dan kuat. Sayang, ada kemungkinan lantaran Samsung ingin menonjolkan bahan duralium ini, pinggiran notebook berwarna perak itu terasa sedikit kasar dan tajam. Ketika diraba terasa kesat.











Terlepas dari itu, tampilan Samsung Series 9 ini memang sangat eye-catching. Tak seperti Dell Adamo atau Sony VAIO X yang berusaha menyerupai tampilan MacBook Air, Samsung Series 9 yang dibalut dengan warna hitam tampil dengan garis tegas yang bisa langsung dikenali dan membuatnya berbeda dari notebook di kelasnya.
Bila bagian atasnya terasa kokoh dan keras, pembungkus bagian bawahnya terkesan seperti pembungkus berbahan plastik. Tapi, Samsung mengklaim bahwa bahan tersebut berlapis aluminium. Sayang, bahan-bahan tersebut mudah meninggalkan sidik jari ketika disentuh.
Salah satu tampilan yang menarik dari Samsung Series 9 ini adalah semua port tersembunyi di bodi notebook. Untuk menggunakannya, cukup dengan menarik penutupnya ke bawah.

Ketika penutupnya dibuka, di bagian kiri terdapat port USB 3.0, soket mini HDMI, dan jack untuk adapter Ethernet. Adapun di sisi kanan terdapat port USB 2.0, slot microSD, dan jack headphone 3,5 milimeter.
Setelah puas melihat bagian luar, Tempo menengok bagian dalam Samsung Series 9. Layar berukuran 13,3 inci dengan resolusi 1366 x 768 piksel dan 400-nit ini membuat notebook Samsung berbeda dari para pesaingnya.

Teknologi Samsung SuperBright Plus membuat gambar lebih detail dan cerah. Layar jenis matte sebanyak 16 juta warna menambah penampilannya. Ditambah lagi fitur auto display brightness yang mengukur tingkat keterangan cahaya di sekitar notebook dan secara otomatis menyesuaikan kecerahan layar.

Papan ketik pada notebook yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 7 ini juga dilengkapi lampu backlit yang menyala otomatis ketika kondisi di sekeliling notebook gelap dan sebaliknya.

Salah satu yang paling penting dari notebook adalah daya tahan baterai. Setelah baterai Lithium Polymer 6 cell 6300 mAh ini diisi penuh, Tempo mencoba menjalankan notebook tanpa henti. Hasilnya, daya mulai habis setelah notebook beroperasi 7,7 jam.











Samsung mengklaim bahwa baterai jenis Lithium Polymer 6 cell 6300 mAh ini tiga kali lebih tahan lama dibanding baterai litium biasa. Sebab, baterai ini memiliki 1.000 kali siklus pengisian dan mampu bertahan hingga tiga tahun.











Akhir pekan lalu, Tempo mencoba mencari Samsung Series 9 di pusat belanja Ambassador, Jakarta. Beberapa toko mengaku tak memiliki stok barang. Namun, ada pula yang bisa menjanjikan dalam satu hari tersedia alias inden. Adapun harga yang ditawarkan adalah Rp 14,5 juta per unit.











FIRMAN



SPESIFIKASI

Prosesor: Generasi kedua Intel CoreTM i5 Processor 2537M (1.40 GHz, 3MB; turbo hingga 2.3 GHz)
Sistem operasi: Windows 7 Home Premium (64 bit)/Windows 7 Professional (64 bit)
Memori: 4 GB double data date type three (DDR3)
Drive (max): 128 GB solid state drive (SSD)
Layar: 13.3 inci HD LED-backlit superbright plus display (400 nit)
Resolusi: 1.366 × 768 piksel
Kamera: 1,3 MP HD Web Cam
Kartu grafik: Intel HD GT2 Integrated Graphics
Speaker: 3 watt (1.5W x 2) stereo speaker dan 1.5 watt subwoofer
Baterai: Lithium Polymer (6 cell 6300 mAh)
Daya tahan: 7,7 jam
Wireless: 802.11b/g/n; WiMAX; Bluetooth V3.0
Berat: 1,31 kilogram
Warna: Hitam
Harga: Rp 14,5 juta


PLUS
- Tipis
- Desain modern
- Baterai tahan lama
- Layar sangat tajam
- Prosesor generasi kedua Core i5

MINUS
- Harga terlalu mahal
- Bagian pinggir terasa kesat

NILAI
- Desain : 9/10
- Fitur : 8/10
- Performa : 8/10
- Baterai : 9/10
- Total : 8,5/10

Sumber : Tempo Interaktif

No comments:

Post a Comment