Tuesday, September 27, 2011

Lepas Pantai California Kejatuhan Satelit NASA

Sebuah satelit berukuran sebuah bus diperkirakan akan jatuh ke Bumi dengan melintasi kawasan Afrika dan Atlantik utara sebelum terjun di bentangan Samudra Pasifik atau tepatnya lepas pantai California.


Kepala ilmuwan orbit NASA, Nick Johnson, menerangkan belum mendapatkan gambar ataupun kerusakan yang ditimbulkan dari jatuhnya Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) seberat 6 ton yang meluncur tanpa dapat diprediksi ini.

"Kami belum mendapatkan laporan kredibel mengenai keberadaan dari satelit yang jatuh ke Bumi ini," kata Nick Johnson yang memperkirakan tentang kemungkinan besar lintasan jatuhnya UARS adalah di wilayah perairan.

Karena satelit ini mengitari Bumi sekitar satu setengah jam sebelum jatuh, satelit ini diperkirakan akan jatuh di hamparan luas setelah berada pada putaran terakhir. UARS diperkirakan akan hancur dalam 26 bongkahan saat menuju Bumi dan salah satu bagian bongkahan yang diperkirakan akan utuh di antaranya tangki bahan bakar titanium.

"Dua puluh enam komponen satelit seberat 550 kilogram diperkirakan akan kembali jatuh ke permukaan Bumi. Namun, NASA sejauh ini belum mengetahui apakah ada korban cidera atau kerusakan materi yang ditimbulkan dari jatuhnya satelit," kata NASA lewat keterangan di situsnya, nasa.gov/uars.

Lokasi terakhir terjerembabnya satelit berusia 20 tahun ini masih menjadi misteri. "Kami tidak akan pernah mengetahuinya," kata Johnson yang menambahkan NASA bergantung pada keterangan publik ataupun personel angkatan laut dan  penerbangan untuk mendapatkan bukti reruntuhan UARS.

UARS diluncurkan pada 1991 untuk mengukur lapisan ozon dan kondisi atmosferik lain sebelum tidak lagi diaktifkan pada 2005. Sisa bahan bakar terakhirnya digunakan untuk mengubah orbitnya sehingga mempercepat kembalinya satelit ini ke Bumi. Serpihan bangkai UARS diperkirakan akan jatuh ke Bumi dalam bentangan 800 kilometer.

UARS adalah satelit terbesar NASA yang jatuh ke Bumi sejak jatuhnya satelit Skylab seberat 85 ton di Australia barat pada 1979. Sementara itu, stasiun ruang angkasa Rusia seberat 40 ton, Salyut 7, jatuh di Argentina pada 1991 setelah tidak dapat dikendalikan saat kembali ke Bumi.

Sumber : Kompas.com

No comments:

Post a Comment