Tidak hanya berbahaya untuk kesehatan tulang, kekurangan vitamin D juga lebih berisiko terkena diabetes. Untuk itu, mengonsumsi suplemen vitamin D atau berjemur di bawah terik matahari pagi bisa menjadi salah satu solusi pencegahannya.
Seperti dilansir dari laman Daily Mail, kesimpulan ini didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan di Australia. Para peneliti di Melbourne menguji darah 5.200 orang dan menetapkan bahwa setiap 25 nanomol tambahan vitamin D dalam darah bisa mengurangi risiko terserang diabetes sebesar 24 persen. Kurangnya olahraga dan pola makan yang buruk juga faktor penyebab terjadinya penyakit gula ini.
"Sulit untuk meremehkan betapa pentingnya hal ini," kata dr Ken Sikaris, penulis utama penelitian.
Orang yang mendapatkan asupan vitamin D kurang dari 50 nanomol per liter bisa dibilang mengalami kekurangan vitamin D dalam tubuhnya. Jika dihubungkan antara vitamin D dan diabetes, mereka yang berisiko bisa mengonsumsi suplemen vitamin D untuk mengurangi kemungkinan terkena diabetes. Kurangnya sinar matahari dan kekurangan vitamin D juga diperkirakan menyebabkan 600.000 kasus kanker setiap tahun.
"Bukan tidak mungkin untuk merekomendasikan suplemen vitamin D demi mengurangi risiko berdasarkan hasil studi ini. Tetapi jangan dilihat itu sebagai sebuah perbaikan cepat," kata dr. Victoria King, dari Diabetes UK.
Diabetes UK merupakan badan yang mendanai penelitian tim peneliti di Glasgow University untuk mengetahui kemungkinan apakah orang dengan diabetes tipe 2 bisa memanfaatkan suplemen vitamin D.
"Menjaga berat badan yang sehat dengan menjaga pola makan sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko diabetes,” kata King. (umi)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment