Kucing binatang yang sangat disukai oleh manusia selain anjing, karena lucu dan bulunya yang halus membuat manusia memilih kucing menjadi binatang peliharaan favorit, tapi apakah kita mengetahui ternyata Kotoran kucing dapat memiliki potensi untuk menyebabkan penyakit pada anjing laut maupun manusia. Seekor kucing muda dapat menumpahkan hingga 100 juta Ookista.
Ookista merupakan sedikit telur seperti struktur dalam kotorannya. Hanya diperlukan 1 ookista untuk dapat menyebabkan infeksi Toxoplasma gondii.
Sebagian besar parasit pada manusia adalah tanpa gejala, tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan masalah bagi bayi yang lahir dari ibu terinfeksi. Gangguan pada bayi baru lahir dapat termasuk gangguan pendengaran, cacat mental dan kebutaan.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, terutama bagi orang yang memiliki HIV/AIDS, juga dapat mengembangkan komplikasi serius.
Para peneliti sedang mencoba untuk memahami mengapa mamalia laut di Pacific Northwest mulai meninggal karena penyakit protozoa mulai tahun 2000. Sebelum tahun 2000, tidak ada kasus yang terdokumentasi.
"Tetapi sampel dari Pacific Northwest telah ditemukan laju sekitar 4 persen dari penyakit protozoa antara hewan yang terdampar," kata Michael Grigg, peneliti di National Institutes of Health seperti dilansir dari CNNHealthNews, Rabu (22/2/2012).
Grigg dan ahli lainnya telah membahas masalah tersebut dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science (AAAS) di Vancouver.
Ookista Toxoplasma gondii dari kucing dapat masuk ke laut melalui badai. Setelah itu, bisa masuk ke kerang dan bivalvia lain yang akhirnya dimakan oleh anjing laut. Manusia yang makan kerang mentah juga mungkin berisiko.
"Sampai dengan 25 persen orang Amerika terinfeksi toksoplasmosis, dan di beberapa bagian Eropa sebanyak 50 persen. Manusia membawanya sepanjang hidup mereka. Tidak diketahui mengapa ada lebih banyak orang yang
memiliki infeksi di Eropa, meskipun kebiasaan makan daging atau ikan mentah dapat menjadi faktor. Strain parasit tersebut juga ada di alam Guyana Prancis dan Suriname yang mematikan bagi manusia," kata Grigg.
Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah menyelidiki bentuk baru dari Toxoplasma gondii yang disebut Tipe X.
Tipe tersebut pertama kali ditemukan pada anjing laut, dan hal tersebut merupakan kombinasi dari strain tipe II dan strain unik dari parasit. Tidak jelas apakah Tipe X lebih serius dibandingkan tipe II, tapi Tipe X mewakili sekitar 40 persen dari infeksi.
"Dalam beberapa kasus di mana Tipe X ditemukan pada manusia cukup bermasalah. Ookista Toxoplasma gondii tidak dapat dihancurkan dengan sinar ultraviolet atau pemutih klorin, hanya pembekuan atau pendidihan yang bisa membunuh ookista tersebut," kata Grigg.
Misalnya, ada wabah besar pada tahun 1995 di Victoria, British Columbia, mungkin karena sistem air kota yang menggunakan air tanpa filter.
Tidak semua kucing memiliki toksoplasmosis, tetapi sebagian besar terinfeksi. Kucing hanya mengeluarkan ookista ketika masih muda.
"Jika 10 persen dari 86 juta kucing sebagai hewan peliharaan yang dimiliki di Amerika Serikat terinfeksi, jumlah tersebut masih jauh dari sedikit parasit yang menginfeksi telur. Hal tersebut tidak berarti tidak boleh makan kerang sama sekali. Tetapi sebaiknya lebih memperhatikan tempat asal kerang," kata Melissa Miller dari Marine Wildlife Veterinary Care and Research Center, California.
Tetapi mungkin ada masalah dengan makanan mentah atau kurang matang dari segala jenis, termasuk kerang. Penelitian mengenai vaksin Toxoplasma gondii untuk kucing sedang berlangsung.
Sementara itu, dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk mencegah parasit dari kotoran kucing yang mungkin dapat mencemari air.
No comments:
Post a Comment